Sep 30, 2012

Nov 17, 2008

Anggaran Belanja Keluarga

Mengapa perlu Anggaran Belanja Keluarga

ABK adalah perencanaan pendapatan dan pengeluaran keluarga agar uang dapat digunakan dengan bijaksana. beberapa alasan sehingga keluarga memerlukan sistem ABK adalah :

  • Pengalaman kesulitan dalam keuangan karena pendapatan memang kecil. pendapatan kecil semakin menuntut keluarga untuk mengatur penggunaannya secara bijaksana.
  • Banyak keinginan atau cita-cita yang tidak akan tercapai tanpa mengatur penggunaan uang secara disiplin.
  • Hari suram mengintai: sakit, musim yang buruk, diberhentikan dari kerja. hari suram perlu antisipasi.
  • keluarga sebagai unit usaha mempunyai tujuan, modal dan administrasi. keluarga memang berurusan dengan nilai-nilai manusia, namun perlu landasan ekonomi yang kokoh.

Tujuan Anggaran Belanja Keluarga

  • Membebaskan keluarga dari pola hidup “gali lobang tutup lobang” karena ada kontrol pengeluaran oleh setiap anggota keluarga.
  • Perencanaan hidup yang lebih baik terutama untuk kepentingan-kepentingan yang utama.
  • mendorong upaya menambah penghasilan.
  • Terciptanya tabungan untuk membentuk cadangan bagi keperluan masa depan
  • mengembangkan rasa aman dan damai, memperkuat watak dan membiasakan disiplin.

Sikap Dasar Pengaturan Anggaran Belanja Keluarga

  • Kepercayaan dan Kesetiaan, terutama antara suami dan istri, anggota keluarga mesti mengetahui berapa dan dari mana pemasukan, berapa dan untuk apa pengeluaran.
  • Rapat atau pertemuan keluarga: setiap anggota keluarga dapat mengungkapkan keperluannya, menentukan keperluan prioritas, menyepakati cara pencapaiannya dan menentukan tanggung jawab masing-masing.
  • ABK Inves dan terbuka untuk perbaikan. setiap bulan perlu ditinjau kembali untuk menyesuaikannya dengan perubahan harga dan keperluan keluarga.
  • mencatat/mengingat pemasukan dan pengeluaran. catatan itu akan membantu untuk memperbaiki ABK.

Cara Menyusun Anggaran Belanja Keluarga

Bagi keluarga yang berpenghasilan teratur (pegawai) perhitungan memang lebih gampang, sedangkan bagi keluarga dengan penghasilan tidak teratur (petani, nelayan, pedagang), sistem ABK dapat dibuat untuk periode 3 sampai 6 bulan. cara penyusunannya dapat dengan pola yang sama:

  • Mencatat semua pendapatan, baik yang berupa uang tunai maupun yang langsung berupa barang.
  • Mencatat perkiraan pengeluaran
Tabungan atau penyisihan untuk cadangan dan modal usaha. pengeluaran yang mutlak perlu dan biasanya tetap; angsuran hutang, pajak dan rekening. Pengeluaran mutlak perlu tetapi tidak tetap: makanan, kesehatan, pakaian, alat rumah tangga, transportasi, pemeliharaan kendaraan. Pengeluaran mana suka: kunjungan keluarga, kado pesta, rekreasi, jajan dll.
  • Anggaran seimbang dan bijaksana. jangan sampai “besar pasak daripada tiang”. bijaksana dalam menentukan urutan kepentingan (prioritas}

Menabung

Menabung berarti menyisihkan sebagian uang dari hasil penghematan untuk disimpan dengan tujuan tertentu. menabung tidak mungkin bila mengharapkan atau menunggu ada kelebihan uang. pos tabungan mutlak perlu dalam sistem ABK. maksud ABK justru untuk membantu keluarga dapat menabung. maka menabung perlu tujuan, jadwal, jumlah dan caranya. mengenai jumlah tabungan, dianjurkan agar keluarga dapat menyisihkan sekitar 10% dari penghasilan keluarga.

Menabung di Credit Union mempunyai banyak keuntungan: uang anda akan berfungsi sosial (digunakan untuk saling membantu sesama), ada imbalan yang wajar (deviden), terlindungi DAPERMA dan dapat menjadi jaminan atas pinjaman.

Berbelanja

Berbelanja perlu rencana dan disiplin diri. kita mudah tergoda untuk membeli sesuatu barang karena rasa ketertarikan seketika, padahal kita tidak punya rencana untuk membelinya. sering juga orang berbelanja ditempat yang bergengsi tinggi, tidak peduli harga barangnya mahal.

beberapa petunjuk untuk berbelanja:

  • sebelum pergi berbelanja, periksa dahulu ABK
  • tuliskan apa yang akan dibeli sesuai keperluan dan menurut prioritas
  • cari tempat belanja yang murah, namun barangnya cukup bermutu.
  • berhati-hatilah godaan iklan.

Pengertian, Manfaat, Prinsip, Sikap Dasar dan Unsur PERT

Pengertian PERT

Mengelola Ekonomi Rumah Tangga (ERT) adalah tindakan untuk Merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan mengendalikan perolehan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi keluarga khususnya keuangan agar tercapai tingkat pemenuhan kebutuhan Secara optimum, memastikan adanya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi keluarga.

Manfaat

Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga bertujuan untuk mendayagunakan kesadaran, sikap, perilaku dan kemampuan anggota keluarga serta menggerakan potensi ekonomi keluarga guna memastikan adanya: Pemenuhan kebutuhan ekonomi anggota keluarga secara optimum. Stabilitas kehidupan ekonomi keluarga. Pertumbuhan ekonomi keluarga.

Prinsip pengelolaan ERT

Prinsip pengelolaan ekonomi rumah tangga adalah adanya upaya untuk meningkatkan pendapatan dan pengendalian tingkat pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarga agar terdapat surplus secara continue diakumulasikan menjadi kekayaan yang semakin besar.

Sikap dasar yang diperlukan

Kesadaran dan motivasi yang kuat dari semua anggota keluarga untuk mencapai pertumbuhan dan kehidupan ekonomi yang baik. Menggerakan seluruh kemampuan dan potensi ekonomi keluarga guna mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi.

· Adanya keterbukaan, kujujuran, disiplin serta kerja sama semua anggota keluarga.

· Adanya pengendalian berupa perencanaan ekonomi rumah tangga dan pelaksanaannya sehari-hari secara taat dan disiplin.

· Adanya susunan prioritas kebutuhan dan alokasi sumber ekonomi keluarga yang didasarkan atas tingkat kemendesakan kebutuhan dan bukan sekedar keinginan.

UNSUR-UNSUR PERT

Dalam mengelola ekonomi rumah tangga, diperlukan unsur-unsur penting, yaitu sebagai berikut : Pendapatan keluarga, Rencana pengeluaran, Catatan realisasi pendapatan dan pengeluaran, Pandangan dan sikap yang tepat tentang tabungan, Musyawarah keluarga (suami istri dan anak-anak).

Pendapatan keluarga

Tidak mudah menghitung pendapatan apalagi bagi keluarga yang tidak mempunyai pendapatan yang tetap seperti misalnya petani. Apalagi pendapatan itu acapkali dalan satuan waktu panen, berupa hasil pertanian yang harganya berubah-rubah. Dalam hal seperti itu perhitungannya harus disesuaikan dengan nilai rupiah secara bulanan. Menghitug pendapatan keluarga artinya: menjumlah semua penghasilan yang diperoleh oleh semua anggota keluarga dari berbagai jenis sumber. Kesulitan timbul bilamana tidak semua anggota keluarga menyetorkan penghasilannya kepada seorang pengelola, biasanya istri/ibu rumah tangga. Istilahnya ‘ uang laki-laki ’ adalah bagian atau jenis penghasilan suami yang tidak disetor atau jenis penghasilan suami yang tidak disetor kepada istri dan tentunya tidak tercatat.

Rencana pengeluaran

Seorang istri membelanjakan penghasilan umumnya dengan „naluri“ atau “perhitungan luar kepala“. Praktek yang dapat terjadi adalah tanpa perhitungan sehingga tekor dan terpaksa diatasi dengan mencari utangan atau, gali lubang tutup lubang“. Langkah pertama perencanaan anggaran belanja adalah menyusun berbagai jenis kebutuhan keuarga dalam urutan prioritas, yaitu sebagai berikut :

  • Kebutuhan yang Mutlak: Makan, Pakaian, Perumahan, Kesehatan, Pendidikan dan Transport
  • Kebutuhan yang Penting: Pembayaran utang / angsuran kredit, Olah raga, hiburan dan rekreasi keluarga, sumbangan / undangan, gotong royong, arisan, pajak, sumbangan.
  • Kebutuhan yang Perlu: Peningkatan mutu dari berbagai kebutuhan yang mutlak dan yang penting.
  • Kebutuhan yang Kurang Perlu: Pengeluaran untuk kesenangan, hobi (rokok, minuman) atau pembelian barang dan jasa yang tidak terlalu diperlukan.

Kemudian, jumlah penghasilan keluarga di alokasikan menurut golongan dan urutan prioritasnya, tentu saja setelah dikurangi dengan tabungan yang secara disiplin disisihkan terlebih dahulu.

Pencatatan dan monitoring

Tidak ada manfaatnya menyusun rencana kalau tidak secara disiplin dilaksanakan. Bila seseorang ibu pergi ke pasar untuk masak sayur asem, maka dia telah ingat betul apa yang harus dibeli untuk keperluan itu. Namun jika tidak disiplin sampai didepan pasar ia melihat orang jual sandal yang bagus, uang belanja dibelikan sandal dan bahan sayur asem tidak terbeli lagi, sedangkan sandal tidak dapat dibuat jadi sayur asem.

Disiplin melaksanakan rencana dan mencatat sama saja dengan memonitor upaya mencapai tujuan. Berbagai penyimpangan dapat saja terpaksa dilakukan karena keadaan yang berubah atau rencana yang kurang cocok. Namun kalau terlalu jauh, sama saja dengan tidak ada rencana. Mencatat dan memonitor dimaksudkan untuk memperoleh data guna melakukan evaluasi, apakah suatu rencana dapat dilaksanakan; apa penyimpangannya; berapa jauh; mengapa bisa terjadi ; dan bagaimana memperbaikinya.

Menabung

Menabung bukanlah semata perkara penyimpanan uang atau benda ekonomi lain yang dapat disimpan untuk penggunaan kemudian. Ada dasar sikap dan perilaku manusia dibaliknya. Banyak orang menganggap, hanya mereka yang memiliki penghasilan besar dapat menabung. Orang miskin tidak mungkin menabung, karena untuk memenuhi kebutuhan pokok saja tidak cukup. Pandangan itu terlalu matematis. Disamping itu tidak benar dan juga menyesatkan karena membelenggu mereka yang miskin tetap berada dalam kemiskinan secara permanen.

  • Pandangan yang Keliru Tentang Menabung

Sikap dasar yang salah bertolak dari anggapan orang menabung dari sisa pendapatan setelah dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan keluarga. Sementara orang tidak dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan tanpa batas. Akibatnya mereka berpenghasilan kecil tidak dapat menabung. Dalam kenyataanya mereka yang berpenghasilan yang cukup besar, tetap tidak dapat menabung, ini disebabkan karena setiap peningkatan pendapatan akan merangsang timbulnya kebutuhan baru atau peningkatan kualitas yang sebelumnya tidak dapat dipenuhi. Dengan begitu kebutuhan akan selalu lebih besar dari pada penghasilan yang diperoleh.

  • Pandangan yang Benar Tentang Menabung

Sebenarnya menabung yang merupakan kunci untuk memperbaiki kehidupan ekonomi; lebih merupakan gejala sikap, perilaku dan disiplin manusia. Menanamkan kebiasaan menabung merupakan upaya strategis mengatasi kemiskinan. Oleh karena itu, semestinya menabung menjadi “sikap dan perilaku” untuk “menyisihkan secara sadar dan terus menerus bagian dari setiap penerimaan pendapatan”

Dengan begitu pengelolan pendapatan keluarga akan memiliki dampak pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan semakin besarnya akumulasi surplus keluarga. Dan orang kecilpun dapat menabung! Menabung dapat dilihat dari dua sisi kehidupan keluarga. Satu sisi adalah menyisihkan bagian dari penerimaan pendapatan, sisi lain adalah penghematan dari setiap sen pengeluaran. Dengan demikian setiap keluarga dapat menabung dari dua gejala dasar ekonomi keluarga yaitu “penyisihan dari penerimaan” dan “penghematan dari pengeluaran”

Musyawarah keluarga

Sangat jarang keluarga memiliki tradisi musyawarah, apalagi yang didayagunakan untuk tujuan ekonomi. Musyawarah keluarga, dilakukan tidak hanya antara suami dan isteri, tetapi juga anak-anak yang telah dapat mengerti. Bila dalam satu keluarga besar ada orang tua atau saudara yang menjadi tanggungan, mereka perlu diikut sertakan dalam musyawarah.

Musyawarah terutama bertujuan untuk menyusun rencana keuangan keluarga bulan berikutnya dan mengevaluasi pelaksanaan rencana anggaran bulan sebelumnya, memperbaiki kesalahan dan memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan ekonomi keluarga.